Maju kena, mundur kena

Pasca modern banyak dibicarakan di mana-mana. posmo mewakili ketidaksabaran, kebosanan, dan pesimisme manusia berhadapan dengan sejarah. cendekiawan Indonesia tak perlu getol mengikuti pola pikir barat.

Sabtu, 27 November 1993

Begitu ramai cendekiawan kita bicara tentang pasca-modernisme. Mengikuti guru-guru mereka di Barat, banyak pandangan mapan di tanah air yang ingin mereka balikkan secara genealogis. Begitu konsisten ''posmo'' ditampilkan sebagai kemasan intelektual paling mutakhir, paling sah. Tapi metode genealogisnya praktis tak diterapkan atasnya sendiri guna men-dekonstruksi-kannya sebagai tak mutakhir dan tak mesti sah di mana-mana. Gagasan pasca-modernisme tak ...

Berita Lainnya