Bukan biografi, tapi sejarah

Pemikiran st takdir alisjahbana dianggap melupakan "kepribadian nasional" harus dilihat dari pendekatan sejarah. ia sebenarnya penganut kosmopolitanisme yang merupakan pantulan modern sejarah negara kita.

Sabtu, 20 Februari 1988

DI saat kekecewaan politik terhadap kolonialisme telah makin menghilangkan kepercayaan terhadap keampuhan budaya Barat, Sutan Takdir Alisjahbana tampil mengatakan, betapa perlunya diperkembangkan segala "noda Barat" itu: "materialisme, mdividualisme, rasionalisme". Ia tak pernah beranjak dari sikap ini. Jika beralih, ia hanya mempertajam. Maka, S.T.A. pun dianggap sebagai orang yang melupakan "kepribadian nasional". Di kalangan te...

Berita Lainnya