Takut

Benar dan salah begitu relatif. hukum bukan tonggak abstrak yang mati. kasus monitor dan pembredelan terlalu cepat divonis sebelum diajukan ke pengadilan. untuk menjaga ketenangan seluruh negeri.

Sabtu, 10 November 1990

"PAK, saya takut!" kata Panikem (nama pemberian saya padanya). "Takut apa?" tanya saya penuh empati, pada ibu dua anak ini. "Sebagai wong cilik, saya takut bicara. Saya takut pengadilan. Saya takut pada publik negeri ini. Pokoknya saya takutlah.... Saya pun takut dengan Bapak. Tetapi (kali ini) saya nekat!" "Anda normal, Kem! Kalau orang sudah tidak punya takut artinya kendalinya dol. Allah memberi kita rasa takut, mungkin dimaksudkan sebag...

Berita Lainnya