Teater Koalisi yang Menjemukan

Senin, 19 Mei 2014

Burhanuddin Muhtadi*

SUDAH sebulan lebih publik disuguhi teater koalisi yang menjemukan sekaligus memuakkan. Mengutip istilah sastrawan besar Pra­moedya Ananta Toer, drama koalisi menjelang pemilihan presiden ibarat "badai dalam secangkir kopi". Tak ada korelasi langsung dengan kepentingan pemilih secara luas. Elite politik bermanuver secara zigzag tanpa mengindahkan aspirasi konstituen dan kepentingan ideologi partainya.

Dalam leksikon ilmu po

...

Berita Lainnya