Puasa

Puasa dapat dikaitkan dengan psikoanalisa sebab bisa memperkuat kepercayaan orang beragama. puasa bermanfaat bila kesadaran terhadap kemanusiaan meningkat yang tampak dari kemampuan mengendalikan diri.

Sabtu, 16 Maret 1991

BARANGKALI dianggap janggal, menyongsong Puasa dengan psikoanalisa ala Freud. Maklum, orang tahu ia Yahudi. Lebih lagi ia seorang ateis. Ia pun tak percaya adanya "jiwa", sebagaimana orang beragama memahaminya, sebagai bagian dari roh. Baginya, jiwa adalah gejala jasmani jua. Ia tak mengakui wujud "jiwa" seperti orang tak percaya adanya Tuhan. Agama, baginya, adalah gejala neurosis sosial. Meskipun begitu, temuannya mengenai gejala jiwa, ...

Berita Lainnya