Ironi Jurnalis me Indonesia
Senin, 17 Oktober 2005
Arya Gunawan
Ketika saya menjadi wartawan di sebuah surat kabar harian lebih dari 10 tahun silam, pada dinding di bela-kang meja petinggi redaksi terpasang sebuah papan pu-tih dengan ukuran cukup besar. Papan itu berisi daf-tar ”imbauan” (biasanya disampaikan melalui telepon) d