Hostile Takeover

Dunia bisnis Indonesia harus waspada terhadap hostile takeover. Dalam akuisisi internal, asas supermayoritas harus diterapkan secara konsisten.

Sabtu, 8 Agustus 1992

MINGGU lalu, dunia bisnis Indonesia disuguhi dua berita besar. Yakni, voting di RULBPS Indocement dalam kasus akuisisi intern dan tampilnya Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo menggantikan William Soeryadjaya sebagai Preskom Astra. Yang menarik adalah pernyataan Sumitro bahwa ia bersedia terjun membela teman lama karena ingin mencegah hostile takeover terhadap Astra. Dengan terungkapnya istilah hostile takeover, betapapun kurang tepatnya d...

Berita Lainnya