Menuntaskan dahaga kita

Pementasan "rumah sakit jiwa" oleh teater koma dapat mengetuk nurani penonton terhadap persoalan makro. asumsi yang selama ini cenderung sinis, bi sa sebaliknya.

Sabtu, 18 Januari 1992

Meski didera kiri kanan lewat pernyataan-pernyataan sinis, misalnya, ia hanya mengeksploatir banyolan, mengabdi pada selera (rendah) penonton, dan terlalu bisnis oriented, tapi nyatanya Teater Koma tetap mempedulikan pendapat orang. Tampaknya, Nano tidak "tuli", dan mencoba meladeni para kritisi, wartawan, cendekiawan, pengamat, dan sebangsanya, dengan menyajikan repertoar yang tidak sekadar membanyol dengan pamer bencong. "Rumah Sakit J...

Berita Lainnya