Kisah di atas ka senja utama

Sabtu, 18 Januari 1992

Senin, pertengahan Desember lalu, saya ke Jakarta dengan KA Senja Utama dari Stasiun Tawang. Alhamdullih, waktunya tidak molor. Sayangnya, gerbong yang saya tumpangi gelap bak di dalam gua purba. Apalagi di sekitar saya ada anak-anak kecil menangis karena takut gelap. Dan setelah diprotes, baru diberi lampu, yang terangnya laksana lilin-lilin kecil di malam gelap. Anehnya, saya tidak jera. Pulangnya ke Semarang, saya juga ingin naik KA...

Berita Lainnya