Alangkah terkejutnya saya membaca tulisan "Jurus Tipu sang Profesor" (TEMPO, 1 Agustus 1992, Kriminalitas) tentang penipuan terhadap 650 calon jemaah haji dari Serang, Jawa Barat. Saya terkejut bukan pada modus operandinya, tapi pada oknum yang menjadi biang penipuan tersebut. Kalau tidak salah, saya sudah tiga kali melihat oknum tersebut memberikan "kuliah subuh" di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Kuliah subuh yang diberikan oknum it...