B.m. diah bukan teladan

Sabtu, 22 Mei 1993

Saya ingin mengomentari tulisan ''B.M. Diah: Wartawan, Menteri, Pengusaha'' (rubrik Memoar, TEMPO, 17 April 1993). Bisa dimengerti kenapa TEMPO memilih B.M. Diah sebagai objek penulisan. Dia punya nama karena merupakan tokoh sejarah proklamasi Indonesia. B.M. Diah, yang gemar berpolemik, adalah bagian dari dunia jurnalistik dan politik Indonesia yang cukup kontroversial. Namun, saya punya kesan lain. TEMPO mempunyai motif lain: mengajak pembaca melih...

Berita Lainnya