Dari sopir untuk mahasiswa

Sabtu, 25 September 1993

Sering timbul suasana kurang enak antara kondektur bus kota (metromini) dan mahasiswa. Itu terjadi bila sang mahasiswa membayar ongkos hanya Rp 100. Si mahasiswa mempertahankan haknya dengan membayar Rp 100. Sebaliknya, sang kondektur dan sopir selalu dikejar-kejar masalah uang setoran, dan curiga kalau-kalau penumpang hanya mengaku sebagai mehasiswa. Jika dilihat lebih jauh, uang seratus rupiah itu memang kurang berarti untuk saat ini. Dalam kas...

Berita Lainnya