Dengarlah suara pohon-pohon
Sabtu, 2 November 1991
Wahai manusia yang budiman, dengarlah jeritan hati kami, pohon-pohon hijau yang merana. Dulu, kami dapat hidup tenang, nyaman, dan aman. Kami dapat membesarkan anak-anak kami dengan baik, meskipun kami ditebangi oleh sejumlah manusia. Tapi itu sekadar untuk menunjang kehidupan mereka. Dan kami bangga bisa membantu mereka. Karena kami jugalah kawasan Nusantara ini dijuluki "untaian zamrud dari khatulistiwa". Tapi, kini, hidup kami sungguh...