Ironisnya kehidupan

Sabtu, 1 Januari 1994

Sebagai anak desa yang kebetulan mendapat kesempatan bergaul dan membaca berita tentang kehidupan orang kota, saya telah menjadi saksi kehidupan secara nyata. Sungguh sangat ironis kehidupan ini. Sanak saudara kami di desa untuk mencari uang Rp 1.000 saja bekerja keras sehari suntuk, sedangkan kehidupan para "bintang" di kota itu kelihatan sangat mudah dan serbaada. Saya sungguh iri ketika mengetahui Pemerintah dengan mudah memberikan ko...

Berita Lainnya