Lupus, perlu diteladani
Sabtu, 5 Januari 1991
Setelah menonton film Catatan Si Boy I-IV, saya merasa bahwa film itu kurang mewakili sosok remaja Indonesia pada umumnya. Film itu terlalu mengeksploatasi kemewahan. Dengan ketampanan dan harta yang dimiliki ayahnya, seakan-akan si Boy dapat memiliki segala apa yang diinginkannya. Sehingga penonton yang rata-rata dari kalangan remaja -- yang ekonominya kurang mampu hanya bisa ngiler dan melamun "andaikan ia bisa seperti si Boy". Bertolak...