Sekali Semaput, Sekali Mati Suri
Dalam 40 tahun perjalanannya, Tempo dua kali dilarang terbit. Tekanan penguasa tak membuat kami surut menyuarakan kebenaran.
Senin, 7 Maret 2011
PINTU lift terbuka. Entah, apakah ada denting bel elektronik sebelumnya. Fikri Jufri tak mengingat sedetail itu. Kejadiannya sudah 29 tahun silam, saat ia masih menjadi Redaktur Pelaksana Tempo. Yang dia ingat dengan pasti hingga kini adalah munculnya pria 58 tahun dari pintu yang terkuak: Ali Moertopo. Orang dengan kekuasaan terbesar di Indonesia kala itu, setelah Presiden Soeharto tentunya. ”Eh, Fik, ada apa di sini?” tanya Menteri Penera
...