Tempo, 29 Juli 2001

Senin, 13 November 2006

Ketika MPR semakin bulat menggelar sidang istimewa, Presiden Abdurrahman Wahid justru berkukuh bahwa dirinya akan tetap tinggal di Istana. Seorang tokoh Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan bahwa segala sumber kekuatan yang masih tersisa akan dikerahkan habis-habisan. Presiden bahkan telah menyiapkan dekrit keadaan darurat, yang segera diumumkan.

Dalam pertemuan dengan pimpinan PKB di Istana, Gus Dur berulang kali menyebut ihwal dekrit itu. Hal

...

Berita Lainnya