Memandang ke teluk, dengan ancaman

Sabtu, 29 Agustus 1987

IRAN sudah meniup sangkakala perang. Kepentingan diperjudikan. Dan ketika kata-kata kehilangan tenaga, moncong meriam negara adidaya pun dipancangkan di Teluk. Peluru yang tak punya mata menerjang, tak peduli lagi milik siapa di tengah tebaran ranjau yang dipasang entah oleh siapa. "Jika Iran menggunakan semua kekuatan persenjataannya, tak satu pun kapal akan tersisa di Selat Hormuz," ancam presiden Iran Ali Khamenei. Iran merelak...

Berita Lainnya