Kisah dua desa

Suasana kedungombo di senja hari. air telah menghapus jejak kehidupan. kini mereka menjadi nelayan kecil dan penyabit rumput. menunggu keadilan atas haknya yang hilang.

Sabtu, 25 Mei 1991

SENJA di Kedungombo melahirkan doa untuk yang tiada: kicau burung yang kini sunyi, dan sawah yang selamanya tertidur dalam kegelapan waduk. Air telah menghapus jejak-jejak sebuah kehidupan. "Demi pembangunan, kami kehilangan segalanya," kata penduduk di Mlangi dan Kedungpring, dua dusun yang masih bertahan di bibir bendungan. Dahulu mereka tuan dari belasan sapi pembajak ratusan meter tanah. Kini mereka nelayan kecil dan penyabit rumput ...

Berita Lainnya