Polarisasi tari kita kini

Para seniman sadar atau tidak, menciptakan karyanya berdasarkan selera pasar. bobot, keterlibatan batin penonton tak dihiraukan. pengukuran status manusia hanya berdasar kekayaan materi.

Sabtu, 4 Januari 1992

Sal Murgiyanto. Sabtu, 2 November 1991, jam 17.00, seribu orang peserta Kongres Kebudayaan berkumpul di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), untuk mengikuti upacara penutupan kongres oleh Wapres. Sudharmono. Sebagai acara penutup ditampilkan sebuah nomor tari (Jawa) Kridha Tamtama. Ditata kembali dari sebuah repertoir lama (Tohjoyo-Bugis), tarian ini menggambarkan perkelahian antara seorang perwira tua melawan dua o...

Berita Lainnya