Menerobos Kemacetan Keramik Dinoyo

Sepinya pembeli membuat jumlah perajin merosot tinggal tiga puluhan. Produk yang lebih beragam bisa menyelamatkan kampung keramik ini.

Senin, 22 Oktober 2012

Mulyono ­mencampurkan kaolin, felspar, kwarsa, dan ball clay ke dalam mesin pengaduk. Ia sedang menyiapkan bahan untuk membuat vas bunga. Cairan kental itu ia tuangkan ke dalam cetakan. ”Setelah kering,” katanya, ”bentuk keramik dirapikan.” Kini giliran rekannya menggambar motif bunga di keramik itu sebelum membakarnya.

Bengkel keramik seluas 180 meter persegi itu, Selasa pekan lalu, terlihat sibuk. Namun keriuhan tidak lagi terlalu ter

...

Berita Lainnya