Seorang Guru Bernama Jostein Gaarder

Jika semua guru di dunia bernama Jostein Gaarder, murid- murid sekolah di dunia akan menikmati pendidikan bak sebuah ceritera yang mengasyikkan. Jika semua guru sejarah, ilmu pengetahuan, sains, teologi, dan filsafat memahami bagaimana mengisahkan ilmu yang tampak begitu kompleks dan menjemukan menjadi sebuah buku cantik yang asyik dibaca berulang-ulang, persoalan pendidikan selesai sudah. Melalui novel Sophie's World, yang meledak berjuta-juta eksemplar dan diterjemahkan ke dalam 40 bahasa, Jostein Gaarder bukan hanya memperkenalkan sejarah filsafat sejak awal perkembangannya hingga abad ke-20 secara sederhana, tetapi juga menggunakan sebuah teknik yang cerdas. Seperti juga dalam novel The Solitaire Mystery, The Christmas Mystery, dan Through a Glass, Darkly, The Ringmaster's Daughter, Gaarder menanamkan misteri yang membuat seluruh pembacanya bersedekap dengan bukunya hingga halaman terakhir. Beberapa novelnya yang tidak dikategorikan untuk anak-anak adalah Maya, Vita Brevis. Diwawancarai oleh wartawan TEMPO Bambang Harymurti di Oslo, Norwegia, novelis ini sebelumnya bekerja sebagai guru dan kini ia mengabdikan seluruh hidupnya untuk menulis dan menjadi "guru" bagi semua muridnya di dunia.

Senin, 12 April 2004

"Saat itulah kau bertanya apakah kau boleh mencium rambutku. Kau menciumnya. Saya bisa merasakan napasmu di leherku ketika kau memilin-milin helai panjang rambutku dan mengendus aromanya. Seolah-olah kau ingin menarik seluruh diriku ke dalam dirimu, seolah-olah aku menemukan sebuah rumah di dalam dirimu. Saya merasa kau ingin menyatakan bahwa aku selalu milikmu karena jiwa kita sudah bersatu. Ini semua terjadi sebelum Monica datang k

...

Berita Lainnya