Mendaras Doa di Ruang Tua

Kelenteng tua, masjid tua, gereja tua bertebaran di seantero Jakarta. Ada yang masih terjaga keasliannya, ada yang sudah tambal sulam. Adolf Heuken, S.J. dengan tekun mendatanya dan menerbitkannya menjadi buku-buku khusus. Dan kali ini TEMPO kembali menelusuri tempat-tempat ibadah tua itu—di antaranya termasuk yang berstatus cagar budaya—dan menggali permasalahan.

Minggu, 27 Juli 2003


Sepintas, bangunan bergaya rumah tradisional Cina itu lebih mirip dengan wihara ketimbang gereja. Kedua ujung wuwungannya yang berwarna merah mencuat lancip. Dua buah patung singa (baogushi) jantan dan betina, terbuat dari batu, berdiri gahar di halaman teras, bak penjaga atau azimat pelindung rumah. Pintu depan penuh motif Cina.

Bila bangunan di daerah padat Glodok itu akhirnya dikenali sebagai gereja, itu karena adanya tiang salib besa

...

Berita Lainnya