Sebuah Daftar di Balik Banjir Darah

September selalu mengingatkan kita pada tragedi pembunuhan para jenderal dan pembantaian massal anggota PKI. TEMPO melacak kembali "zaman gelap" itu: menemui mantan agen badan intelijen Amerika (CIA) dan staf Kedutaan Amerika yang bertugas di Jakarta pada seputar tahun 1965. Dalam dokumen CIA, yang semula dibuka untuk umum tapi kemudian ditarik kembali, mereka disebut-sebut berperan dalam peristiwa berdarah itu. Benarkah CIA membuat "daftar target" anggota PKI yang harus dihabisi? Inilah jawaban mereka.

Minggu, 9 September 2001

RUMAH kayu bertingkat dua itu bersahaja, tidak besar, tidak pula mentereng. Rumah tersebut berdiri di kawasan asri Bethesda, Maryland, kira-kira setengah jam berkendaraan dari pusat kota Washington. Sebuah Ford biru sederhana terparkir di pinggir jalan di depan rumah. "Silakan," kata pemiliknya. Lelaki tua itu memang menunggu TEMPO. Seperti orang-orang seusianya, kulit mukanya penuh kerut. Rambutnya, yang tipis, memutih seperti kabut salju. Sua...

Berita Lainnya