Oei Him Hwie, si Penjaga Karya Pramoedya

OEI Him Hwie. Pria 82 tahun itu ikut membantu Pramoedya Ananta Toer melahirkan Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, dan Jejak Langkah. Pada akhir 1965, keduanya sama-sama dibui di Nusakambangan sebelum dipindahkan ke Pulau Buru. Hwie, jurnalis yang berkiprah di koran Trompet Masjarakat, dijebloskan ke penjara karena dianggap sebagai simpatisan mantan presiden Sukarno.

Saat Hwie dibebaskan, Pramoedya memintanya menyelundupkan naskah Tetralogi Buru tersebut. Naskah itu hingga kini menjadi koleksi Perpustakaan Medayu Agung di Surabaya yang dikelola Hwie sejak 2001 hingga 2019. Di usia senjanya, Hwie tak sepenuhnya melepaskan diri dari dunia literasi. Walau pengelolaan perpustakaan itu kini sudah berpindah tangan, Hwie sesekali menengok koleksi koran, buku langka, dan arsip lawas di sana. Tempo melaporkan dari Surabaya, menjumpai Hwie di perpustakaannya.

Kukuh S Wibowo

Sabtu, 11 Juli 2020

NASKAH Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer masih tersimpan rapi di rak kaca Perpustakaan Medayu Agung, Surabaya. Di dekatnya ada karya lain sastrawan asal Blora, Jawa Tengah, itu, juga fotonya saat dipenjara di Pulau Buru, Maluku. Naskah Bumi Manusia itu istimewa karena ditulis tangan oleh Pramoedya di atas kertas semen semasa di Pulau Buru. Segepok tulisan tersebut tak ubahnya harta berharga bagi Oei Him Hwie, 82 tahun, eks jurnalis yang me

...

Berita Lainnya