Ketika Mereka Mengetuk-ngetuk Peti

Sepanjang 1975-1999, tatkala Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia, ribuan anak Timor Leste dibawa ke Indonesia dengan kapal. Disertasi doktoral Helene van Klinken di University of Queensland, Australia, yang diterbitkan menjadi buku Making Them Indonesians, Child Transfer Out of East Timor pada 2012, mengungkapkan di Indonesia mereka "dipaksa" berasimilasi dengan Indonesia. Mereka generasi yang terampas dari tanah kelahirannya.

Mereka diangkat menjadi anak oleh keluarga-keluarga tentara, dititipkan ke panti asuhan hingga pesantren. Banyak kisah kelam mengharukan terjadi pada diri mereka. Saat Timor Leste merdeka, mereka balik dan mencari kembali orang tua kandungnya.

Pada Januari lalu, buku Helene ini diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Tempo melakukan penelusuran terhadap anak-anak tersebut, yang kini telah dewasa dan menemukan kembali keluarga aslinya.

Senin, 3 Maret 2014

Kisah anak-anak keturunan Aborigin yang diambil dengan paksa dari keluarganya membekas kuat di benak Helene van Klinken, 66 tahun, seorang peneliti sosial. Tatkala dia kecil, ibunya yang menjadi relawan di permukiman kaum Aborigin di Cherbourg, Queensland, Australia, sering menceritakan kisah "Stolen Generations". "Stolen Generations" adalah julukan bagi anak-anak Aborigin dan anak-anak orang Kepulauan Selat Torres yang banyak menghuni panti asuhan.

...

Berita Lainnya