Semesta dalam Genggaman Hawking

Buku terbaru Stephen Hawking (bersama Leonard Mlodinow), The Grand Design, segera menjadi berita dan trending topic di Twitter begitu diterbitkan awal September lalu. Hal ini terutama karena implikasi dari pencariannya untuk menjawab pertanyaan ”bagaimana semesta bermula?”—bahwa penciptaan semesta dan hal-hal lain tidak membutuhkan intervensi sesuatu yang supernatural atau tuhan. Mengapa dia sampai pada pendapat ini? Dan bagaimana sebenarnya posisi Hawking dalam rangkaian ikhtiar melalui ilmu pengetahuan untuk menjawab pertanyaan pamungkas tentang semesta dan kehidupan? Apa saja kontribusinya?

Senin, 1 November 2010

Sejak pertanyaan ”mengapa kita ada” mengusik manusia berpuluh abad silam, ikhtiar untuk mencari jawabannya tak pernah berhenti. Banyak orang berpaling ke berbagai kekuatan besar di luar manusia. Para filsuf sejak Yunani klasik menyodorkan jawaban-jawaban spekulatif dengan mengandalkan kekuatan logika. Merekalah yang mendominasi pikiran manusia.

Tapi filsafat kini mati, kata Stephen Hawking. Filsafat tak sanggup mengimbangi perkembangan sains

...

Berita Lainnya