Mengenang Sanggahan Hamka

Hamka pernah menjadi sahabat Parlindungan. Namun, suatu ketika, mereka berselisih tentang Tuanku Rao. Hamka menuliskan pendapatnya dalam Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao.

Senin, 15 Oktober 2007

Di tahanan, Buya Hamka banyak membaca dan menulis. Waktu itu, tahun 1964, Hamka berada di rumah tahanan kepolisian Mega Mendung. Sebagai salah satu fungsionaris Partai Masyumi, oleh rezim Soekarno ia dianggap anti-Nasakom. Kemudian ia dipindahkan ke Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Jakarta, karena sakit—selama 17 bulan, sampai 1966, Hamka menghasilkan karya monumentalnya, Tafsir Al-Azhar.

Salah seorang muridnya, Sofjan Tanjung, mengirimi

...

Berita Lainnya