Tercerai di Rimba Aksara

Berderet naskah Pram menunggu terbit. Dari roman yang sempat dinyatakan hilang sampai korespondensi dengan sastrawan dan filsuf dunia.

Senin, 8 Mei 2006

MACAN mati tinggalkan belang, Pram berpulang sisakan naskah segudang. Banyak sekali bentuknya. ”Dari catatan harian, butir-butir kontemplasi, naskah roman, sampai calon ensiklopedi,” kata Mujib Hermani dari Penerbit Lentera Dipantara. Naskah-naskah itu ditulis tangan, dengan mesin ketik, atau kliping artikel yang pernah dimuat di berbagai media. Mujib memang diberi kesempatan oleh Pram dan putrinya untuk menelusuri perpustakaan pribadi Si Bun

...

Berita Lainnya