Kembalinya Mahesa Jenar

”…Pukulan telapak tangan Mahesa Jenar dengan ilmu Sasra Birawa itu rasanya bagaikan tertimpa seribu gunung yang runtuh bersamasama.”

Kisah Mahesa Jenar dalam Nagasasra dan Sabuk Inten karya S.H. Mintardja awalnya dimuat bersambung di harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta pada 1966. Kini, cerita bersambung itu diterbitkan kembali dalam edisi luks 3 jilid. Mahesa Jenar, tokoh fiktif yang mengembara dan bertarung dengan golongan hitam memperebutkan sepasang keris Nagasasra dan Sabuk Inten, pernah dianggap benarbenar ada dalam sejarah.

Cerita silat Jawa, seperti juga cerita silat Cina, adalah genre ”sastra rakyat” yang sering dilupakan oleh para kritikus sastra, tapi melekat di hati pembaca. Tempo menuliskannya untuk Anda.

Senin, 13 Maret 2006

”Ki sanak, siapakah nama Ki Sanak?

Dari manakah asal Ki Sanak?

Sebab dari pengamatan kami, Ki Sanak bukanlah orang daerah kami…”

Ia memakai blangkon ikat lembaran. Badannya gagah, tinggibesar. Pakaian yang dikenakannya sangat bersahaja: lurik hijau gadung melati (hijau tua). Di telinga kirinya sering terselip bunga melati. Ia mengembara dari desa satu ke desa lain, dari satu kedemangan ke kedemangan lain.

Ia seorang pengikut Syeh Siti

...

Berita Lainnya