Tersandung Ladia Galaska
Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Abdullah Puteh, menjadi "bintang" media massa nasional selama berpekan-pekan pada beberapa waktu lalu. Namanya dikaitkan dengan kasus korupsi pembelian helikopter dan genset bagi Provinsi Nanggroe Aceh. Komisi Pemberantasan Korupsi bahkan telah menetapkan Puteh sebagai tersangka kasus helikopter. Dan kini, isu Ladia Galaska datang menerpa. Proyek jalan yang membelah Kawasan Ekosistem Leuser ini telah membelanjakan kurang lebih Rp 250 miliar dari total Rp 950 miliar APBN yang ditargetkan. Empat lembaga swadaya masyarakat Aceh mencatat ada Rp 26,9 miliar yang tak jelas penggunaannya. TEMPO menelisik duduk-soal dugaan korupsi di Ladia Galaska serta sejumlah kontroversi di balik proyek raksasa tersebut. Berikut ini laporannya.
Minggu, 8 Agustus 2004
Pintu ruang pemeriksa Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya terbuka sekitar pukul 20.30 WIB. Satu sosok pria muncul dari balik daun pintu. Berbalut setelan jas hitam yang elegan, pria itu melontarkan senyum kepada sejumlah wartawan di ruang tunggu. Para juru warta yang telah menanti berjam-jam segera merangsek ke arah sosok itu, Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Abdullah Puteh. Tapi mereka tak bisa menembus barikade beberapa lelaki berbadan
...