Premanisme yang Telanjang
Berkat Sumarlin, Rp 7,4 triliun dana murah di Taspen dipakai untuk penyertaan modal ke 17 perusahaan, yang kini sebagian besar merugi.
Senin, 15 Maret 1999
Ibarat lumbung padi, PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) itu telanjur banyak tikusnya. Tapi tikus-tikus itu justru diundang datang dan dipelihara di dalam lumbung padi tersebut. Sang pengundang tikus bernama Sumarlin, Menteri Keuangan Republik Indonesia 1988-1993, ketika rezim Soeharto masih berkuasa. Kala itu, Sumarlin memfatwakan kepada Ida Bagus Sarga, Direktur Utama Taspen pada waktu itu, untuk melakukan penyertaan modal pada beb
...