Dijual: Orok Indonesia
DI perbatasan Kalimantan-Serawak, Malaysia, bayi-bayi Indonesia diselundupkan dan diperdagangkan. Kasusnya makin merebak. Modusnya pun kian menggila. Di rumah-rumah penampungan yang dijaga ketat, sejumlah tenaga kerja wanita disekap dalam keadaan hamil. Di sana mereka ”dibiakkan”. Secara paksa, bayi mereka direnggut dan dijual seharga ribuan ringgit. TEMPO menelusuri jaringan sindikat perdagangan orok itu di tapal batas Entikong-Kuching.
Minggu, 22 Juni 2003
TAPAL batas Entikong, Kalimantan Barat, dan Tebedu, Malaysia. Pagi itu, awal Juni kemarin, seorang perempuan berkaus merah duduk di lantai lorong pintu pos penjagaan yang berdebu. Wajahnya memancarkan keluguan orang desa di pelosok Kalimantan. Umurnya mesti baru belasan tahun. Bersamanya, ada tiga samseng—preman yang disewa agen tenaga kerja—berdiri sangar sambil menenteng telepon genggam. Mereka seperti tengah menunggu kedatangan ses...