Agar Asap Terus Mengepul

Bos-bos kayu menikmati untung, penebang tetap miskin dan menggadaikan hidup.

Minggu, 20 Oktober 2002

Pagi itu gelap masih menyelimuti Pangkalan Bun. Angin dari arah pantai menggesek daun-daun kelapa, terasa dingin di kulit. ”Angin laut sedang tidak baik,” kata Darsam sambil berjalan menuju perahu kelotok. ”Tapi kita tetap akan menyeberang. Uang untuk hidup sebulan ke depan sudah menipis.” Darsam dan empat kawannya adalah penebang liar yang biasa bermain kayu di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimatan Tengah. Di sana terhampa...

Berita Lainnya