Tak Kapok Berluka Cakar

Para ibu Pegunungan Kendeng berada di barisan depan menolak pabrik semen. Tak sungkan telanjang.

Senin, 7 September 2015

DI antara riuh tangis, Murtini menjerit dan memberontak. Empat polisi membekuk tangan dan kaki perempuan 35 tahun itu. Pagi itu, 16 Juni 2014, manakala PT Semen Indonesia menggelar hajatan peletakan batu pertama pembangunan pabrik, polisi menggotong tubuh ibu satu anak tersebut untuk kedua kalinya.

Murtini dan lebih dari 50 perempuan lain nekat menggelesot di tanah kapur. Sebelumnya, mereka menghadang alat berat dan truk jumbo pengangkut materi

...

Berita Lainnya