Antiklimaks PSSI

SEJAK awal Februari lalu, Liga Super Indonesia kembali bergulir. Sempat terancam gulung tikar setelah Nurdin Halid terguling dari tampuk pimpinan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada pertengahan 2011, berjalan laginya kompetisi itu menandai kembalinya para penguasa lawas sepak bola negeri ini.

Bagaimana gerakan reformasi sepak bola yang semula begitu menggebu bisa dijinakkan dalam waktu singkat? Apa yang membuat PSSI teramat menggoda hingga perlu direbut dengan segala cara? Tim Investigasi Tempo menelusuri hingga ke hulu dan menemukan gemerincing fulus di balik kisruh bola kita.

Senin, 3 Maret 2014

SORAK-sorai penonton langsung membahana begitu wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Seperti dikomando, sekitar seribu penggemar sepak bola yang hadir di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, petang itu, serentak mengelu-elukan klub kesayangannya.

Meski stadion tak terisi penuh, hari itu adalah momen yang bersejarah. Sabtu pertama Februari lalu, Pelita Bandung Raya, sebagai tuan rumah, menjamu lawannya, Persita Tangerang, dalam pertand

...

Berita Lainnya