GENG REMAN VAN JAKARTA

Konflik, sengketa, dunia malam, juga urusan utang, membuka pintu usaha buat preman. Para jagoan itu melayani jasa pengamanan swasta. Umumnya membentuk perusahaan, sebagian membawa bendera lembaga bantuan hukum. Bentrok antarkelompok acap meledak. Pertikaian berdarah di Jalan Ampera, contohnya.

Tempo menelusuri para pemain "bisnis kekerasan" ini. Pembebasan tanah merupakan proyek terbesar mereka. Kelompok Kei dan Flores Ende—untuk sementara ini—menjadi raja Ibu Kota.

Senin, 15 November 2010

TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga."

Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko G

...

Berita Lainnya