Hidup Bersama Beras Berpemutih

Bahan kimia sepertinya kian akrab dengan hidup kita. Beras yang ada di meja makan kita pun ternyata tak luput dari terjangan bahan kimia. Investigasi Tempo menemukan penggunaan klorin-bahan pemutih pakaian-di banyak rumah penggilingan di Bekasi, Karawang dan Indramayu, Jawa Barat. Di sana, beras bulukan disulap jadi putih dan kemudian dioplos dengan beras murni.

Praktek ini sudah dimulai pada 1980-an, tapi makin marak pasca krisis ekonomi 1997. Ketika itu, banyak konsumen yang menginginkan beras "cantik" dengan harga miring. Namun, motif mencari untung gede membuat pedagang gelap mata. Bisa dikatakan kini nyaris sulit mencari beras "murni". Akibatnya, kita makin terbiasa hidup bersama beras berbahan kimia.

Senin, 5 Februari 2007

Langit mendung di atas Pasar Induk Cipinang, Jakarta, dua pekan lalu, tak mempengaruhi kesibukan di sentra beras ibukota itu. Pedagang besar, calo, dan pembeli sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Truk-truk kontainer silih berganti masuk memasok berkarung-karung beras dari luar Jakarta.

"Semua beras ini satu jenis, yakni IR 64. Kebanyakan dikirim dari Jawa Barat," kata seorang pemilik gudang. Di gudang, beras itu akan dimasukkan ke dalam mesin s

...

Berita Lainnya