JEPANG
Angin Muram Fukushima

Penyaluran bantuan terhambat oleh birokrasi. Kepercayaan warga terhadap pemerintah Perdana Menteri Naoto Kan berkurang.

Senin, 28 Maret 2011

DUA gadis kecil, Hinata Sahara, 8 tahun, dan adiknya, Rikato, 7 tahun, duduk tenang di atas tatami—tikar tradisional Jepang—di tempat pengungsian di Azuma, Tokyo, Jepang. Malam itu keduanya teringat akan rumah di Fukushima. Mereka enggan tidur meski sang ibu, Atsuko Sahara, 29 tahun, terus membujuk.

”Bagaimana nasib burung beo kami, Minnie dan Mickey? Aku rindu mereka,” kata Hinata lirih. Berbeda dengan orang dewasa yang lebih khawatir

...

Berita Lainnya