Irak
Sebelum Amerika Angkat Kaki
Meski diwarnai sejumlah teror, partisipasi publik dalam pemilu di Irak cukup mengesankan. Belum menjadi solusi damai.
Senin, 15 Maret 2010
Umm Aws, 63 tahun, memperlihatkan jari telunjuknya yang biru. Mengayun kakinya yang rematik, perlahan ia menjauhi bilik suara yang tak begitu ramai di Bagdad, Ahad, 7 Maret lalu. Pemilihan umum di Irak kali ini diramaikan ledakan bom botol—bom yang bahan bakunya dimasukkan ke dalam botol air mineral—untuk menyuruh para pemilih seperti Umm Aws beristirahat di rumah, ketimbang ke bilik suara.
”Saya ikut memilih dalam pemilu ini untuk me
...