Bermain Nyawa di Atas Ring

Hantu kematian kerap melayang di atas ring tinju profesional Indonesia. Siapa pun bisa terenggut nyawanya. Sungguh mengerikan, kurang dari setahun, tiga nyawa melayang. Dalam sejarahnya, sudah 30 petinju Indonesia harus hilang nyawa setelah bertarung. Badan Tinju Dunia (WBC) berang. Pada awal Maret lalu, untuk kedua kalinya Indonesia dijatuhi sanksi—setelah 2004. Ini tanda ada yang tak beres dalam sistem tinju profesional Indonesia. Tempo menemukan banyak faktor penyebab kematian itu, dari sasana tinju yang sangat tak layak, kelalaian petinju, pelatih, dan manajer, hingga aturan keselamatan yang tak pernah diindahkan. Sudah saatnya badan tinju profesional Indonesia memikirkan hal ini. Sebab, nyawa petinju kita bukan untuk dipermainkan di atas ring.

Minggu, 14 April 2013

Jason Butar Butar berlari kecil mengitari lapangan Sasana Tinju Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Bulungan, Jakarta. Sesekali ia melakukan skipping. Bukannya memakai pakaian yang nyaman untuk berolahraga di siang hari bolong itu, ia malah menutup tubuhnya dengan jaket tebal lengan panjang.

"Berat badan saya belum masuk," kata petinju 24 tahun itu dengan wajah penuh keringat. Jason sedang berusaha menurunkan berat badannya agar bisa bertarung di kela

...

Berita Lainnya