Panen Kerbau di Tulang Bawang

Saban Januari-April, beberapa desa di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, memanggil pulang ribuan kerbau liar dari hutan. Hewan-hewan itu digiring ke rawa-rawa desa untuk "disenangkan hatinya"—sebelum masuk kandang. Sebagian dipotong dan dijual—dengan nilai hingga miliaran rupiah. Sisanya dikirim kembali ke hutan mulai akhir April. Mereka diharapkan berkembang biak di hutan hingga musim berikutnya. Tradisi 300 tahun lebih itu kini terancam oleh rencana alih fungsi lahan rawa. Tempo merekam dari dekat seluruh ritual ini pada awal Maret lalu di Rawa Pemokou, Tulang Bawang.

Minggu, 7 April 2013

Duduk di tepian Rawa Pemokou, para tua-tua adat itu melantunkan lagu manis, membujuk hati. ¡±Lamon way bekhak ngandang kibau, lamon ngisik kibau setahun nganek sekali, lamon nyak ngisik kithik ngalpanang ngadok telu," suara mereka berbaur dengan angin padang rumput di senja bulan Maret. Syair itu kurang-lebih mengatakan, "Kami rindu kepada kerbau dan berharap rawa ini akan terus terendam air." Di tengah rawa, seratusan ekor kerbau berukuran jumbo

...

Berita Lainnya