Tragedi Rawagede dan Misteri Kapten Lukas

Sekitar 64 tahun silam, Rawagede adalah ladang pembantaian. Hari itu, 9 Desember 1947, dalam agresi militer, tentara Belanda bertindak membabi-buta. Tentara yang murka itu mengepung kampung dan membantai ratusan pria. Aksi brutal itu salah satunya dipicu oleh sepak terjang Kapten Lukas Kustario. Tentara Belanda gerah oleh aksi penyerangan yang dilancarkan laskar pimpinan kapten berani mati itu.

Namun lelaki yang dijuluki "begundal Karawang-Bekasi" itu bermata jeli bagai elang dan licin seperti belut. Lukas selalu lolos dalam setiap penyergapan. Dia berkelebat bagai bayang-bayang dan menjadi mimpi buruk bagi tentara Belanda. Tempo menelusuri tragedi berdarah Rawagede itu dan menyingkap misteri sosok Lukas Kustario.

Senin, 10 Oktober 2011

Patung seorang ibu yang tengah memangku dua jenazah anak laki-lakinya yang berlumuran darah langsung menyita perhatian begitu memasuki Monumen Rawagede, Karawang, Jawa Barat, pertengahan September lalu. Patung perunggu itu mengingatkan pada patung Pieta karya Michelangelo yang berada di Basilika Santo Petrus, Roma, Italia. Sebuah patung marmer Bunda Maria yang memangku jenazah Yesus yang telah wafat di kayu salib. Sepintas, patung itu mirip, sama

...

Berita Lainnya