Fajar Terbit di Ishinomaki

Setelah luluh-lantak oleh tsunami dan gempa pada 11 Maret lalu, Jepang menggeliat dari reruntuhan, dan pelan-pelan menjemba kekuatannya kembali. Tiga wartawan Tempo menyaksikan betapa resureksi pasca-prahara giat dilangsungkan tanpa banyak ribut-ribut. Sendai, Hiraizumi, Matsushima, dan Ishinomaki—beberapa wilayah paling remuk—bangkit dari kematian, berbenah dengan resik dan rapi. Di jantung Tokyo paling hip, Shibuya dan Harajuku, efek bencana besar itu bahkan lenyap ditelan ekstravaganza fashion musim panas yang menghiasi jalanan ibu kota dalam segala rupa dan warna. Inilah petikan catatan perjalanan itu, pada Juni dan Juli lalu.

Senin, 12 September 2011

HELGA Kankani tak pernah menyangka bahwa 11 Maret 2011 akan mencatatkan peristiwa tak terlupakan sepanjang hidupnya. Siang itu, sekitar pukul 14.00 waktu Jepang, wanita 29 tahun asal Lembang, Jawa Barat, ini tengah menonton drama Korea di televisi. Yamada, 8 tahun, anak semata wayangnya yang baru pulang sekolah, asyik bermain sendiri. Musim dingin belum usai pada awal Maret. Salju membungkus tebal-tebal Ishinomaki, membuat Helga memilih mendekam

...

Berita Lainnya