SANG PEMAHAT, SANG PEMBURU BALAP

Harijadi adalah seniman serba bisa yang keranjingan balapan. Tangannya pernah patah, tapi ia tak jera. Sikapnya sekeras batu andesit.

Senin, 4 April 2011

”Istrimu tidak khawatir kamu jatuh dan tanganmu patah?”
”Sudah dua kali tanganku patah.”
”Hah?”

ITULAH kekagetan sahabat Harijadi Sumadidjaja terhadap hobi balap motor Harijadi pada masa 1950-an. Dialog itu dicatat Ireng Laras Sari, putri ketiga Harijadi, dalam naskah buku Andesit... Kenangan atas Harijadi S. dan Sumilah. Naskah itu ditulis Ireng sejak 1997, setelah Harijadi meninggal pada 3 Juni 1997, dan memuat foto, karya, serta

...

Berita Lainnya