Di Bawah Langit Gyeongju

Pemerintah Korea Selatan kini berusaha keras mengenalkan dan memasarkan berbagai situs dan budaya tradisionalnya ke dunia. Mereka mendata ribuan situs dan warisan sejarah yang mereka miliki, dan secara agresif mendaftarkannya ke UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organizations) World Heritage. Untuk kegiatan konservasi dan promosi ini, pemerintah Korea Selatan tak tanggung-tanggung memberikan anggaran bagi kementerian kebudayaannya.

Agaknya, pemerintah Korea Selatan sadar, dengan strategi kebudayaan yang jelas itu, akan tercipta fenomena Hallyu, atau meningkatnya minat publik Asia, Eropa, dan Amerika terhadap kesenian tradisional dan pop Korea Selatan. Wartawati majalah Tempo Cheta Nilawaty mengunjungi Korea dan mengamati situs-situs apa yang diandalkan pemerintah Korea Selatan dan bagaimana pemerintah Korea melaksanakan strategi kebudayaannya itu. Ikuti laporannya.

Senin, 4 Oktober 2010

SEPERTI pinggang penari, pohon willow di hutan Gyerim, Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara, meliuk ditimpa angin. Semua orang Gyeongju percaya, hutan inilah yang menjadi salah satu cikal bakal lahirnya Kerajaan Silla. Kerajaan yang berkuasa selama sepuluh abad dan wilayah kekuasaannya membentang dari semenanjung utara di Pyongyang (Korea Utara) hingga semenanjung selatan di Pulau Jeju (Korea Selatan).

Tercatat sebagai situs bersejarah nom

...

Berita Lainnya