Setitik Asa dari Pegunungan Tengah

Nun di pelosok Pegunungan Tengah, Papua, waktu seolah membeku. Kehidupan berjalan lamban, kampung-kampung yang tenang seperti tak berpenghuni. Angin sejuk berembus menerbangkan suara anak-anak bermain. Gunung-gunung menjulang menjadi pagar pemisah para penghuninya dari peradaban di luar sana. Akhir bulan lalu, Adek Media Roza dari Tempo merekam kehidupan mereka selama sepekan. Menumpang pesawat menghinggapi enam bandara, menghabiskan hari di atas mobil berpenggerak empat roda, melintasi jalan berlumpur, dan separuh hari meniti jalan setapak.

Senin, 13 April 2009

Dari pinggang bukit Dolinggame, Dahina menggendong bayi perempuan dan menuntun anak lelakinya menuruni jalan setapak curam selama lebih dari dua jam. Siang pada pengujung Februari lalu itu mereka menuju lapangan pertemuan kampung. Di bawah terik matahari dan embusan sejuk angin Pegunungan Tengah yang mengeringkan kulit, di Puncak Jaya, Papua, Dahina dan ratusan warga Dolinggame berembuk membahas penggunaan uang bantuan pemerintah yang diterima ka

...

Berita Lainnya