Nyanyian Pedih Sungai Rokan
Sungai Rokan adalah salah satu kekayaan Riau. Dulu, ikan arwana juga mudah didapat. Dulu, pinggirnya ditumbuhi hutan lebat dan menjadi lokasi candi. Di kawasan itu berkembang tarekat Naqsyabandiyah yang dulu disebarkan Syekh Abdul Wahab Rokan. Tapi Rokan adalah dunia yang berubah. Wartawan Tempo, Febrianti, yang mengikuti ekspedisi menyusuri ratusan kilometer Sungai Rokan pada 22-25 Maret 2008, menyaksikan warga lokal dengan telepon seluler di mana-mana, juga hutan-hutan gundul karena pembalakan liar di sepanjang sungai. Berikut ini adalah tulisan-tulisan hasil pengamatan selintasnya untuk Anda.
Senin, 21 April 2008
Saat itu pukul tiga pagi. Kami terapung-apung di tengah hutan rawa. Tiga jam perjalanan menyusuri Sungai Rokan bagian hilir, tiba-tiba perahu mesin yang saya tumpangi mogok karena tali radiator terlepas. Kami terapung jauh dari perkampungan. Hanya terdengar suara burung-burung rawa yang bersahutan dengan kerik ratusan serangga malam.
Agak menyeramkan. Kami sempat melihat punggung buaya yang berenang. Rokan bagian hilir ini terkenal akan buayanya
...