Strategi Anwar Hafid Memajukan dan Menyelesaikan Masalah

Anwar Hafid dan Reny A. Lamadjido mampu merespons berbagai isu dan menuangkan gagasan di depan para pesaingnya. 

Iklan

Minggu, 20 Oktober 2024

Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid memberikan pernyataan dan menjawab beragam pertanyaan dengan lugas saat debat perdana Pilkada Sulawesi Tengah pada Rabu, 16 Oktober 2024. Dalam debat bertema “Memajukan Daerah dan Menyelesaikan Permasalahan Daerah” itu, Anwar merespons pertanyaan tentang kebijakan dan tata kelola pemerintahan, peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas, pariwisata, serta terobosan di bidang pendidikan. 

Anwar Hafid mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah saat ini dalam mendorong infrastruktur. “Walaupun belum tuntas, tetapi transportasi kita sudah maju,” kata Anwar. Buktinya, sebagian besar jalan negara berada dalam kondisi baik dan moda transportasi antar-kota dan antar-provinsi sudah tersedia. Hanya saja, menurut dia, masih perlu perbaikan dalam unsur penunjang transportasi tersebut. Misalkan, moda transportasi yang bagus dan nyaman serta keberadaan terminal bus yang belum memadai.

Masih dalam isu infrastruktur dan aksesibilitas, Anwar Hafid berharap Provinsi Sulawesi Tengah mendapatkan manfaat dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Musababnya, sebagai provinsi yang letaknya berdekatan dengan IKN, dia bercita-cita agar Sulawesi Tengah menjadi sister city IKN, sehingga punya daya tawar yang tinggi, bukan sekadar daerah pemasok berbagai bahan kebutuhan di IKN. “Ibarat air di dalam gelas yang luber, kami ingin tumpahannya sampai ke Sulawesi Tengah,” ujarnya. 

Untuk tema kebijakan dan tata kelola pemerintahan yang baik, Anwar Hafid menekankan pentingnya serapan anggaran hingga 90 persen pada akhir tahun. Semakin banyak anggaran yang terserap, menurut dia, maka rakyat dapat menikmati berbagai program pemerintah. Bupati Morowali periode 2007-2012 dan 2013-2018, ini mengingatkan pemanfaatan e-kotalog dan memasukkan unsur lokal dalam setiap pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Perihal isu lingkungan dalam kegiatan pertambangan, Anwar Hafid mengatakan, pemerintah perlu meninjau kembali segala aktivitas pertambangan dan mengecek analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). “Jika terjadi kerusakan lingkungan dan aktivitas pertambangan yang tidak sesuai dengan best practice mining, maka harus ada sanksi yang tegas,” kata pria kelahiran Bungku Barat, Morowali, ini.

Penindakan terhadap usaha pertambangan yang tidak sesuai kaidah dan peraturan, Anwar melanjutkan, perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yakni Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) hingga lembaga swadaya masyarakat. Dia juga akan membuat pusat penelitian lingkungan, sehingga bisa memberikan rekomendasi pengelolaan lingkungan di Sulawesi Tengah. 

Dalam isu pendidikan, Anwar Hafid dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido meluruskan persepsi tentang program sekolah internasional yang mereka usung. Menurut Reny, sekolah internasional yang dimaksud bukanlah status, melainkan metode pembelajarannya. Contohnya, sekolah yang menerapkan metode belajar aktif antara guru dan murid serta mempraktikkan percakapan dalam bahasa asing. “Sejajarkan sekolah kita dengan sekolah yang lebih maju. Jadi, sekolah internasional ini bukan status, melainkan kualitas,” ucap Anwar.

Melalui program Berani Cerdas, Anwar menawarkan solusi agar generasi muda di Sulawesi Tengah tetap produktif. Pertama, mengadakan pelatihan dan menyambungkan dengan dunia usaha; kedua, memberikan beasiswa bagi para pelajar yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi; dan ketiga, menerapkan program paket C kepada para siswa yang putus sekolah agar mereka memiliki ijazah setara SMA.

Untuk memajukan sektor pariwisata, Anwar Hafid mengingatkan beberapa faktor yang mempengaruhi industri pariwisata. Mulai dari infrastruktur guna memudahkan aksesibilitas ke sejumlah destinasi wisata unggulan, promosi besar-besaran, dan penyelenggaraan event yang mampu menjadi magnet wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Anwar mengatakan, sudah saatnya Bandara Mutiara SIS Al-Jufri meningkatkan kapasitas agar dapat melayani pesawat-pesawat berbadan besar yang berasal dari luar negeri. 

Berita Lainnya