Kaltim Sukses Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem

Persentase penduduk miskin ekstrem Kaltim lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional, yaitu 0,10 persen.

Iklan

Minggu, 7 Januari 2024

Tim Evaluator Kementerian Dalam Negeri memuji penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik karena prestasinya dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya. 

Tim Evaluator terdiri dari Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemendagri Ahmad Husin Tambunan, Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, dan anggota lainnya. Mereka menyampaikan apresiasi setelah mendengar laporan kinerja Akmal Malik selama tiga bulan pertama menjabat sebagai penjabat gubernur. 

Akmal memaparkan 10 indikator prioritas yang telah dicapai selama memimpin Kaltim, yaitu kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan ekstrem, inflasi, BUMD, penyerapan anggaran, perizinan, kegiatan unggulan, dan pengangguran. Salah satu capaian yang menonjol adalah penanganan kemiskinan ekstrem di Benua Etam. 

Berdasarkan data yang disajikan, persentase penduduk miskin ekstrem Kaltim pada 2022 dan 2023 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional, yaitu hanya 0,10 persen atau sekitar 3.910 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah provinsi dalam memberdayakan masyarakat miskin telah membuahkan hasil. 

"Secara nasional ini kami apresiasi, Kaltim menjadi provinsi pertama nantinya sesuai dengan data-data yang dikemukakan disini, adalah provinsi pertama di seluruh Indonesia yang akan bebas kemiskinan ekstrem di tahun 2024. Karena eskalasi penurunannya juga dua kali lipat dari nasional,” kata Kastorius, Ahad, 7 Januari 2024.

Adapun, Ahmad Husin Tambunan mengatakan secara keseluruhan kinerja Akmal Malik sudah baik dan sesuai dengan arahan Presiden. Dia turut memberikan beberapa saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, kesehatan, dan perizinan di Kaltim. 

"Jadi saya ingin sampaikan pesan dari Irjen Kemendagri sesuai dengan arahan Presiden yaitu prioritas penurunan stunting, penurunan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran, angka inflasi, pelayanan publik atau perizinan dan rumah sakit/l atau pelayanan kesehatan," ujarnya. 

Akmal Malik berterima kasih kepada Tim Evaluator Kemendagri atas apresiasi dan masukan yang diberikan. "Alhamdulillah evaluasi berjalan dengan baik. Memang ada beberapa catatan-catatan kealfaan kami, contoh melaporkan NPHD, evidence-nya, tapi tidak apa, inikan baru triwulan pertama, tapi secara overall kami mendapatkan apresiasi,” kata dia.

Berita Lainnya